Cara Jitu Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak
Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. “Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”,
keluh seorang Ibu yang hadir diseminar saya. Para pembaca, percayakah
Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi
kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak
belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan
stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.
Misalnya, saat anak kita bayi dan
berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang
ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu
adalah berkata “eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik
barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang
anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu
lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang
dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga
anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini
adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi
database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.
Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet”
mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat
menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini
adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak
ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan
pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak
karena barang mahal.
Dari sepenggal contoh diatas dimana ini
adalah pengalaman nyata dari saya dan beberapa klien, siapakah yang
membuat anak menjadi malas belajar?
Berikutnya ada seorang anak berusia 8
tahun, sebut saja Aji. Orangtuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya
tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak
ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Aji tidak naik kelas. Saat
bertemu, saya yakin Aji adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya
bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya
mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya
ternyata sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga
Inggris). Dan Aji, hafal seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal,
berikut pelatih dan asistennya serta nomor punggung pemain, tanggal
ulang tahun pemain serta daftar pencetak goal dan assist (pemberi umpan)
dan point klasemen liga dan urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati
saya) Ngga ada yang salah sama hardware (otaknya), tapi masalahnya sama
Software.
Satu orang anak yang sama, otaknya kalau
dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung,
menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh?
Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini
pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan
tidak suka belajar.
Lalu apa yang saya lakukan untuk
mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah
belajar? Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia
Aji, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan
membantu untuk mengatasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan
bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta
pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan
sangat panjang jika saya jelaskan disini.
Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
1. Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?”
Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan
ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah
adalah tempat yang menyenangkan.
2. Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin
hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar
juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar
(berhitung, menghafal dll)”.
3. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang
sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan
mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu
bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore dan
kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu
menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah
berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
4. Mintalah guru les pelajarannya (jika
ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat
dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih
penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal
yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk
meningkatkan harga diri anak kita.
5. Jika anak kita masih kecil dan masih
suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia
(dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk
memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak
mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah
hal yang sangat menyenangkan.
6. Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak,
Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang
tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan
ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.
Salam
Timothy Wibowo
Miliki Cara Jitu Dalam Membentuk Karakter Anak
Klik Disini !!
bagaimana caranya agar dia mau menulis? dan bagaimana memompa semangat anak tersebut?
Anak jelas lebih senang nonton barney daripada belajar, kenapa? Karena barney lebih menarik. Jika guru bisa semenarik barney maka anak akan mudah sekali belajar (untuk usia tk).
Untuk penjelasan lengkapnya, anda bisa membaca di buku kami 7 Hari Membentuk Karakter Anak yang akan terbit di Gramedia 06 Agustus 2012, disana ada banyak tips yang saya berikan untuk meningkatkan semangat belajar anak.
gara-gara aku ikutin tips ini
adhek ku yang tadinya malas balajar
kini jadi rajin blajar..
Untuk penjelasan lengkapnya anda bisa membacanya di buku kami 7 Hari Membentuk Karakter Anak yang akan terbit di Gramedia 06 Agustus 2012. Disana akan membahas sangat mendalam dan juga ada cara jitu menciptakan nilai A.
Menurut saya ya, mau dengan cara bagaimanapun yang penting dia sanggup mengerajakannya, itu no problem, tetapi disayangkan putri saya sekolah dengan sistem pendidikan sekolah yang mengejar kurikulum dan gaya belajar “duduk tenang dan konsentrasi”.
Saya ingin menanyakan yang sudah lama belum sempat saya konsultasikan kepada siapa?
Anak saya usia 6 tahun, sejak usia 2,5 tahun sudah saya perkenalkan buku-buku dan stimulasi bahkan di usia 3 tahun dia sudah hafal vocabulari dan benda-benda dalam bahasa inggris. Hanya ketika dia masuk TK usia 5 tahun, baru kelihatan ketika dalam kelas dia sulit fokus, ketika ditanyakan guru, anak saya lebih sering diam dan tidak menjawab. Padahal pertanyaan guru tersebut sudah sering saya ajarkan dan dia tahu jawabannya, tetapi kenapa ketika ditanya dikelas dia diam.
Sekarang setiap saya dampingi belajar memang terlihat dia mudah kehilangan konsentrasi, seperti ketika menulis atau membaca. Awal-awal bisa fokus, tetapi sebentar saja dia langsung hilang konsentrasi dengan tingkahnya yang diulang-ulang bikin saya kesal, dan ini kadang membuat saya tidak sabar sehingga mencubitnya. Misal dengan loncat-loncat atau teriak-teriak. Tetapi saya tetap terus mengarahkan dan mendampinginya belajar, karena saya yakin sebetulnya dia bisa mengikuti dan hanya seperti mencari perhatian untuk membuat saya marah.
Mungkin ada saran atau tips bagaimana caranya agar anak saya bisa fokus saat belajar? Baik di rumah maupun di kelas?
Saya khawatir bila di kelas tidak fokus, gurunya tidak sabar dan membuat anak saya ketinggalan pelajaran.
Terima Kasih
Setiap anak punya fase dalam kehidupannya, ada fase bermain, belajar, bekerja dan lain-lain. Ada baiknya fase tersebut tidak ditukar. Berikutnya saat anak belajar berikanlah pengalaman yang menyenangkan, bukan yang menyakitkan seperti mencubit atau memarahinya. Hal itu akan menimbulkan rasa bahwa belajar itu “siksaan”. Anak usia seperti anak anda bukan fokus pada penanaman kognisi, tetapi pada kebutuhan untuk sosialisasi dan bermain (mengenal aturan bagaimana kehidupan berlangsung).
Untuk penjelasan lengkapnya anda bisa membacanya di buku kami 7 Hari Membentuk Karakter Anak. Disana akan dijelaskan secara secara mendalam dan detail, ada 2 bab tersendiri yang membahas tentang hal itu.
Terkesan saya membaca yang diatas, akan saya terapkan untuk anak saya laki-laki berumur 8 tahun bernama Gabriel Andrew. Ada yang ingin saya tanyakan, saya paling senang menjelaskan kepada anak saya kalau salah dalam berbicara atau melakukan sesuatu. Tetapi ketika saya menjelaskan kepadanya, dia akan berdebat denga saya dan yang dibahas ya tentang masalah itu terus. Sepertinya tidak akan selesai sebelum saya marah.
Apakah yang saya lakukan adalah benar?
Dan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang sedang kita bahas tanpa harus berdebat?
Terima kasih
1. Ucapan
2. Tindakan atau contoh.
Jika anak anda senang berdebat dan tidak ada solusi, maka berikan saja contoh. Anak akan sangat belajar dari contoh yang orangtua berikan. Usia 8 tahun sangat mungkin untuk diberikan contoh.
Kami masih belum bisa memahami karakter anak tersebut, apa yang sebaiknya kami lakukan agar anak bisa mengikuti kegiatan belajar seperti anak yang lain?
Terima kasih
Untuk masalah ini harus dilihat dari beberapa segi, informasi yang anda berikan tidak cukup untuk kami gunakan memberi saran.
Bagaimana cara mengatasinya kak?
Mohon sarannya, terima kasih.
Anak lelaki saya berumur 3,5 tahun. Sejak ulang tahun ke-3nya saya menanamkan bahwa dia “bisa”. Caranya dengan saya mengajaknya (“ayo kita kembalikan sama-sama yuk”) dan dia bisa mengembalikan gelas susunya, (“yuk kita buang sama-sama yuk”) dan bisa membuang bungkus makanannya ke tempat sampah.
Suatu saat saya dibuatnya terperangah, dia bisa menyalakan komputer dan bermain game online. Ketika saya matikan komputer dan memintanya menyalakan lagi, dia melakukannya dengan urutan yang benar. Termasuk mencolokkan modem pada usb, meng-connect-kannya ke internet, mencari alamat situs game pada history dan bermain game memasak. Dia terlihat begitu bangga ketika masakannya matang dan tangannya mempersilahkan saya memakannya. Saya jadi tahu ternyata dia mempelajari betul dan mengamati apa yang saya kerjakan. Saya bangga tapi juga takut, saya takut dia juga merekam keburukan saya, sebab saya kurang sabaran dan agak kasar.
Cara lainnya, saya memberi kebebasan dia untuk memilih baju yang ingin dikenakannya setelah mandi. Juga hampir selalu menanyainya ingin makan dengan lauk apa.
Apakah cara-cara saya itu sudah tepat dalam memenuhi kebutuhan emosionalnya?
Sebab saya juga takut kalau nanti dia menjadi otoriter.
Terima kasih
Saya punya anak laki-laki berumur 7 tahun kelas 2 SD, dia malas sekolah dan kalau sekolah nggak mau nulis, malah main aja begitu. Juga kalau di rumah tidak ada semangat belajar, tetapi kalau main semangat sekali. Bagaimana cara mengatasi anak seperti itu?
Terima kasih
Saya baru lulus SMA tahun ini dan saya tergolong anak yang malas belajar.
Untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi saja serasa tidak ada kemauan. Saya hanya bermalas-malasan setiap harinya
Sudah berbagai cara dan saran telah saya lakukan
Terima kasih
Sebenarnya Dila ponakan saya yang berumur 9 tahun dapat dengan cepat menangkap pelajaran, hanya saja dia malas belajar, tidak ada tanggung jawabnya sama sekali. Dia tidak suka belajar, orantuanya bekerja jadi yang mengurus pengasuhnya yang dari kampung dan kurang pendidikan. Alhasil tidak ada yang ngajarin dia belajar di rumah, PR biasanya dikerjakan mamanya. Kalau Dila lagi malas, anaknya pemarah, hobi main, susah diatur, tidak dekat dengan orangtuanya. Mungkin karena dari kecil dia ganti-ganti pengasuh, pengasuhnya tidak betah karena Dila sulit diatur.
Bagaimana cara mengatasinya agar mau belajar dan jadi anak yang penurut dan baik?
Terima kasih sebelumnya
Sebaiknya orangtua turun tangan secara langsung, karena anak sangat butuh cinta dan kasih sayang orangtua. Untuk awalnya berikan cinta tak bersyarat untuk anak ini, penjelasan lengkapnya bisa anda baca pada buku kami7 Hari Membentuk Karakter Anak, setelah cinta diisi dengan penuh maka latihlah anak dengan disiplin.
Untuk belajar mendisiplinkan anak, anda dapat mendownload ebooknya secara gratis 6 Cara Mendisplinkan Anak, semoga membantu.
Sekarang murid yang malas belajar sudah mau menulis
Saya hanya menanyakan apa cita-citanya dan memberi support serta mengatakan kamu anak hebat dan pintar
Setiap kali selesai menulis saya bilang kamu hebat sekali dan anak tersebut merasa senang
Blkwalkng…
Padahal dia sudah lancar membaca dan kalau di dikte pun untuk menulis dia bisa, tetapi agak lambat dan terkadang kalau di sekolah kalau disuruh menulis oleh gurunya suka melamun jadi pekerjaannya tidak pernah selesai. Saya bingung bagaimana mengatasinya karena sejak TK pun dia jarang mau menyelesaikan tugasnya sampai selesai, kalau di nasehati dia diam dan kalau saya marahi dia juga hanya menunduk tetapi besoknya pasti di ulangi lagi.
Anak saya duduk di TK, saat pulang sekolah anak saya tinggal bersama gurunya untuk mengikuti les tambahan. Apakah ini bijak dilakukan? Terkadang anak saya bertanya kenapa saya les? Apakah dia mungkin iri melihat teman-temannya pulang sedangkan dia tidak pulang? Lesnya sekitar 1 1/2 jam. Mohon pencerahannya.
Terima kasih
Saya memiliki murid les SD, kendalanya dia suka sekali ngobrol saat belajar, sebenarnya dia anak yang pintar. Bagaimana cara saya untuk menghadapi anak tersebut, karena saya agak kesulitan untuk mengarahkan perhatiaannya untuk belajar ketika dia sudah asyik dengan ceritanya?
Terima kasih
Bagaimana cara supaya dia mau semangat belajar? Sudah berbagai macam cara saya lakukan
Thanx before.
Saya nanik kelas 10, bagaimana sih caranya biar tetep fokus sama pelajaran di sekolah?
Tanpa memikirkan masalah yang sedang kita hadapi terutama masalah (cinta, keluarga, sahabat dll)
Oh ya, bagaimana caranya mempertahankan semangat belajar? Tolong dijawab
Terima kasih
Saya ingin tips untuk belajar lebih mudah konsentrasi dan mudah nyambung, karena jujur saja selama ini saya selalu sering terganggu dengan berbagai hal mengenai konsentrasi dalam belajar. Kadang-kadang ketika saya mencoba konsentrasi itu mudah nyambung, namun setelah itu tidak lama pasti pikiran saya tidak konsen pada apa yang saya pelajari. Akibatnya ketika ulangan tiba, saya selalu tidak maksimal pada pelajaran yang saya pelajari.
Ketika anak ini bilang “bukunya hilang” saya tanya “lalu bagaimana kamu akan belajar ketika mau ujian”, anak itu menjawab dengan ringan “iya tinggal pinjam saja sama teman”.
Kira-kira hal apa yang harus saya lakukan untuk membuat anak ini semangat atau mood untuk belajar? Mohon bantuan sarannya.
Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih
Terima kasih
Bagaimana cara mengatasinya??
Terima kasih.
(Mohon sekaligus cantumkan alamat e-mail anda, saya membutuhkan konsultan.)
Selamat sore..
Saya tinggal bersama saudara laki-laki saya yang sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Diantaranya ada yang sudah kelas 2 SD dan usia 5 tahun (TK). Disini keponakan saya yang paling kecil paling susah kalau diajak untuk pergi ke sekolah, entah dikarenakan dia punya trauma yang besar atau rasa malas ke sekolah.
Setiap pagi saya yang mengurus si kecil (5 tahun) untuk persiapan ke sekolah dan mengantarnya dikarenakan ayah dan ibunya selalu pergi dari subuh dan mereka sepertinya selalu menomor duakan anak ke-2 mereka itu. Setiap kali saya antar ke sekolah dia selalu merengek bahkan menangis dan berlindung kepada neneknya (ibu saya) tetapi sesampainya di sekolah (TK), gurunya menjadi aktif dan memaksa si kecil dengan cara merebut dari pangkuan saya dan masuk ke kelas dan akhirnya suara tangisan dan rengekan si kecil masih terdengar sampai saya mendengar kalau dia sudah tidak menangis lagi, dan setiap pulangnya kadang saya atau neneknya (ibu saya) yang menjemput dia karena saya juga masih duduk dibangku perguruan tinggi.
Pernah suatu ketika saya menjemput dia pulang dari sekolahnya (TK) dan saya melihat dia tersenyum lebar seperti telah menjalani hari yang menyenangkan disekolahnya lalu diperjalanan saya bertanya “De.. tadi sekolahnya asyik ya? Belajar apa aja? Ga nakal kan Dede di sekolah?” lalu dia menjawab “tadi sekolahnya asyik terus Dede menggambar bulet-bulet kaya telor kan disuruh bunda (sebutan untuk guru di TK) kaya gitu, Dede nggak nakal kok, Dede tadi main bola sama Fatih” (dengan senyuman manisnya). Saya pun senang mendengar dia bergembira disekolahnya lalu saya berkata “Nah.. besok sekolah lagi ya kan tadi udah asyik main bola disekolah? Besok tante anterin Dede lagi ya ke sekolah?” lalu dia menjawab “iya.. besok Dede sekolah kan mau main bola lagi tapi dianter sama tante ya”.
Namun ketika keesokan harinya pukul 7 pagi saya membangunkan dia untuk sekolah namun jawaban dia adalah tidak mau, tetap merengek dan sepertinya hal yang mengasyikan kemarin disekolahnya itu seakan-akan hilang pudar dan tidak ada satupun hal yang manis yang mengasyikan yang dia ingat tentang sekolah. Disini saya ingin menanyakan “kenapa keponakana saya setiap pagi kalau sudah diajak untuk sekolah selalu tidak mau dan harus merengek kepada neneknya?”
Terima kasih atas perhatiannya.
Thanx artikelnya.
Saya mempunyai anak umur 8 tahun naik kelas 2 tahun ajaran 2013 ini, anak umur 6 tahun TK B, dan mempunyai anak bungsu umur 1 tahun 8 bulan. Semuanya laki-laki dan sekarang hanya saya yang mengurus semuanya dari rumah sampai anak-anak. Suami saya tugas di luar kota, problem saya adalah anak saya yang pertama sampe sekarang belum bisa membaca tetapi sudah tau huruf-huruf, belum bisa menyambungkannya dan kalau saya ajarkan membaca tidak pernah bisa konsentrasi. Berbeda kalau dia belajar matematika dan menggambar, pasti dengan cepat dan antusias. Dia sekarang bersekolah di sekolah yang kurang memfokuskan belajar membaca, kira-kira apa yang harus saya lakukan karena saya juga terkadang sudah terlalu capek menggurus 3 anak dan rumah dalam waktu bersamaan. Tolong masukan dan sarannya?
Terima Kasih
Saya sekarang duduk di bangku SMA, saya merasa aneh dengan diri saya yang terkadang memiliki keinginan untuk belajar yang luar biasa, tetapi tiba-tiba setiap saya akan mulai belajar ada saja hal-hal yang mengurangi semangat belajar saya, seperti sakit kepala, mengantuk, lelah, dan semakin tidak fokus dengan apa yang saya baca. Saya butuh bantuan untuk mengatasi hal ini.
Sejak libur sekolah kemarin dia menjadi malas mikir. Saya sendiri sudah mencoba mengajar dia di rumah, dan benar dia benar-benar bikin saya stress!
Dia maunya di momong saja. Suruh hapal perkalian ingatnya cuma sebentar, setelah itu ditanya lagi mikir dulu lama. Saya sampai bilang, kalau tidak mau usaha belajar ya sudah tidak usah sekolah. Tetapi dia sambil nangis kekeh mau sekolah.
Bagaimana agar anak saya ada kemauan untuk belajar sendiri ya?
Bagaimana cara mengatasi agar dia berani sendirian? Kalau bermain dia berani sendiri seperti teman-teman lainnya.
Terima kasih
Saya mempunya anak usia 7 tahun sudah kelas 2 SD, mengapa anak saya sukanya bermain dan malas banget kalau disuruh belajar dan menulis. Di sekolah pun kalau disuruh menulis malas musti pulang telat, padahal sudah saya les kan? Bagaimana caranya agar anak saya rajin menulis dan suka membaca? Karena inginnya bermain terus.
Terima kasih
Jika saya mengajar anak-anak, seberapa malas mereka, mereka masih bisa menulis, walaupun salah sedikit goresannya, itu masih dimaklumi karena anak-anak, tetapi kelas dewasa itu susah sekali, apalagi yang sudah kerja, padahal dulu saya dan teman-teman kuliah mandarin, mau disuruh hafalkan 100 huruf Hanzi, ataupun 200 Hanzi, lalu selang 3 hari diadakan dikte tidak masalah.
Padahal kalau kelas dewasa kan mereka sendiri yang ingin les, karena mereka sudah kerja, tetapi kenyataannya mereka malas, kadang saya sebal sama murid dewasa seperti itu, guru adalah panutan murid, saya sendiri saya walaupun sudah mengajar, masih kuliah lagi, ada PR juga mengerjakan, tetapi mengapa mereka tidak?
Karena saya sering mengikuti pelatihan, bahwa jika ingin meminta siswa untuk mengerjakan PR, apakah anda sendiri juga mengerjakan? Jika meminta siswa tidak boleh menyontek, apakah dulunya anda tidak pernah menyontek, saya sendiri tidak pernah membantah jika disuruh mengerjakan PR, dan tidak pernah menyontek kalau ulangan, menurut saya menyontek tidak ada gunanya, malah buat bodoh dan rugi sendiri.
Sudah jalan buntu menghadapi kelas dewasa seperti itu.
Tolong diberikan jawabannya, terima kasih
Putra kami 5 tahun baru 4 bulan masuk TK, tetapi semakin hari semakin tidak berminat sekolah. Just for info, suntuk berangkat sekolah karena musti bangun jam 5 pagi dan berangkat jam 5.45. Sekolahnya sekolah alam dan kebetulan tidak ada mainan seperti prosotan, ayunan dan sejenisnya.
Kira-kira apakah putra kami masih bisa dikembalikan semangatnya? Bagaimana caranya?
Terima kasih.
Saya ingin menanyakan hal yang sudah lama belum sempat saya konsultasikan kepada siapa?
Anak saya perempuan berusia 9 tahun, sejak usia 3 tahun dia sudah bisa menghafal huruf, lagu anak-anak dan ayat pendek. Bahkan TK A dia tampil melantunkan ayat suci Al-Qur’an pada acara paerpisahan sekolah. Pada kegiatan ekstra kulikuler di sekolah SD, dia ikut kegiatan menari dan tampil di acara-acara sekolah. Dia sejak kecil tinggal dengan kakek dan neneknya (pisah rumah dengan kami orang tuanya).
Anak saya sudah masuk TK umur 3,5 tahun, dan masuk SD umur 5,5 tahun, sekarang dia sudah duduk di bangku kelas 4 SD dan mengikuti bimbingan belajar matematika dan IPA. Harapan saya agar dia ada motivasi dalam belajar, tetapi harapan itu jauh dari yang diharapkan. Nilai yang didapat jauh merosot dari yang ditargetkan.
Kata guru pembimbingnnya anak saya ini kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran, karena banyak mengkhayal. Anak saya mudah menghafal perkalian, tetapi kalau ditanya besoknya dia sudah lupa. Begitu juga dengan PR yang diberikan guru, katanya dia lupa dan bingung.
Yang saya mau tanyakan, bagaimana cara memotivasi anak saya agar lebih konsentrasi dalam belajar? Agar hafalannya bisa dijaga (tidak cepat lupa dalam hafalannya atau tidak mudah lupa dalam pelajarannya), dan karakter anak saya sebenarnya apa? Bagaiman cara mendisplinkan dia dalam belajar.
Mohon informasinya.
Terima kasih
Dengan cara melakukan pembayaran secara transfer.
Ke BCA 463 040 6078
Atas nama Alex Hadi Prajitno
Sebesar Rp 59.000
Untuk memudahkan pengecekan, ada baiknya jika anda mentransfer ke rekening BCA dengan jumlah yang unik.
Misalnya Rp 59.088 atau Rp 59.001.
Setelah melakukan pembayaran, silahkan konfirmasikan nama lengkap anda dan jumlah yang anda transfer melalui contact form yang disediakan.
Link download akan dikirimkan melalui email setelah konfirmasi pembayaran kami terima.
Terima Kasih
Maaf saya punya pertanyaan yang sangat membingungkan dengan sifat anak saya perempuan baru berumur 9 tahun.
1. Anak saya itu sangat pelupa dan meskipun kami menempelkan selembar kertas disetiap pintu tempat dia keluar masuk, alasanya agar anak saya bisa ingat apa yang harus dia lakukan dari baru bangun tidur sampai dia kembali ketempat tidur.
2. Malas dalam istilah membersihkan badannya, gosok giginya dan merapikan tempat tidurnya.
3. Sangat kurang konsentrasinya, baik di sekolah maupun di rumah atau dimana aja.
4. Dia tidak mendengarkan apa yang orang katakan dan ketika dia bertanya sesuatu. Padahal kami belum selesai menjawab dia sudah menanyakan hal yang lain lagi.
Mohon bantuannya, bagaimana cara saya sebagai orangtua menghadapi masalah anak saya ini? Agar dia menjadi anak yang tumbuh dewasa dengan kepribadian yang baik serta punya konsentrasi yang penuh terhadap setiap hal. Karena semua ini sangat penting sekali untuk masa depan anak saya dan penerusnya di masa depan.
Mohon saya dibalas ke alamat email saya yang tertera di atas, karena saya sangat mengharapakan bantuan dari anda yang sudah punya banyak pengetahuan dalam hal seperti ini.
Terimakasih dan salam hangat dari seorang orangtua yang sangat mengharapkan keindahan masa depan anaknya.
Ibu Ira
Apabila berminat, anda bisa membeli dalam edisi ebooknya.
Untuk pembelian ebook dapat dilakukan secara online, dengan cara melakukan pembayaran secara transfer.
Ke BCA 463 040 6078
Atas nama Alex Hadi Prajitno
Sebesar Rp 59.000
Untuk memudahkan pengecekan, ada baiknya jika anda mentransfer ke rekening BCA dengan jumlah yang unik.
Misalnya Rp 59.088 atau Rp 59.001.
Setelah melakukan pembayaran, silahkan konfirmasikan nama lengkap anda dan jumlah yang anda transfer melalui contact form pada halaman ini.
Link download akan dikirimkan melalui email setelah konfirmasi pembayaran kami terima.
Terima Kasih
Pertanyaan saya, bagaimana cara memberikan pelajaran kepada mereka dalam waktu yang bersamaan? Karena saya cukup kesulitan dalam memberikan materi yang saya sampaikan mengingat batas usia dan kemampuan yang berbeda.
Terima kasih sebelumnya.
Saya mempunyai pertanyaan beberapa tahun belakangan ini mengenai adik saya.
Sebenarnya dia pintar, jika materi dijelaskan dengan benar dia mudah paham. Saat belajar dia dapat fokus dan memahami materi. Akan tetapi, begitu temannya berisik di luar rumah dia akan langsung berlari keluar. Ibu saya pernah memarahinya karena tugas dari sekolah banyak yang terbengkalai karena seringnya dia keluar begitu saja. Katanya dia tidak bisa konsentrasi ketika tahu teman-temannya sedang bermain. Menanggapi hal itu ibu saya pernah menegur teman-teman adik saya agar tidak mengganggunya saat siang dan malam hari, untuk bermain sore saja. Tetapi mereka bertahan hanya dalam hitungan hari, setelah itu mereka kembali memanggil-manggil nama adik saya atau bahkan main bola di luar rumah.
Bagaimana cara saya menangani adik saya agar ketika belajar bisa fokus pada pelajaran saja walaupun teman-temannya tidak belajar? Serta tidak langsung lari ketika temannya memanggil? Sekedar informasi adik saya laki-laki kelas 6 SD.
Terima kasih atas perhatiannya.